WORKSHOP KOMPUTERISASI PENGELOLAAN KEUANGAN
BAGI KOMITE SEKOLAH MENGGUNAKAN METODE
PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
Oleh : Warsito, S.Si, MT (warsito_w@yahoo.com)
Abstrak
Keuangan merupakan bagian penting dalam suatu sekolah, karena bidang ini berhubungan langsung dengan roda kehidupan sekolah. Perkembangan teknologi komputer telah banyak memberikan kemajuan dalam pengelolaan sistem keuangan sekolah. Dalam workshop komputerisasi pengelolaan keuangan peserta dibekali keterampilan praktis memberdayakan teknologi komputer dalam proses administrasi keuangan sekolah, sehingga diharapkan akan memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat. Workshop ini diikuti oleh komite sekolah SMAN 1 Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Riau. Workshop ini menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yakni model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai alat atau media dalam proses pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah andragogi karena mayoritas peserta berusia lanjut. Adapun hasil yang diperoleh dengan sistem ini antara lain peserta lebih antusias mengikuti kegiatan, pengalaman peserta lebih tergali, komunikasi dan kerjasama antar peserta lebih terbentuk sehingga kompetensi dapat tuntas. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode PjBL dapat digunakan dengan baik pada kegiatan workshop komputer yang diikuti oleh peserta yang telah berusia lanjut.
Kata Kunci : Workshop, Pengelolaan Keuangan, Komite Sekolah, Project Based Learning.
A. Pendahuluan
Standar keuangan merupakan salah satu dari 8 Standar Nasional Pendidikan (8 SNP) yang sangat penting dalam manajemen suatu sekolah. Perkembangan dunia pendidikan dengan berbagai problematika yang komplek sekarang ini membutuhkan penanganan yang ekstra cepat dan tepat. Maka dalam hal ini peranan teknologi (khususnya komputer) menjadi sangat dibutuhkan dalam pengelolaan manajemen sekolah yang lebih cepat dan tepat. Perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat akhir-akhir ini memberikan banyak kemudahan di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang manajemen keuangan sekolah. Salah satu aplikasi sistem keuangan yang telah dikembangkan serta cukup praktis dan mudah digunakan yakni dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Aplikasi ini cukup terkenal di kalangan dunia perkantoran untuk pembuatan laporan keuangan, penelitian, pembuatan tabel-tabel dan sebagainya. Pada workshop ini dirancang suatu modul laporan yang siap pakai dengan memanfaatkan fitur link dan formula yang tersedia pada aplikasi Ms. Excel. Peserta diperkenalkan bagaimana cara kerja fitur tersebut kemudian dilakukan praktek penggunaan modul yang telah ada tersebut. Kegiatan Diklat dan Workshop Sistem Keuangan Komite Sekolah yang diselenggarakan di SMAN 1 Perhentian Raja, Kab. Kampar, Propinsi Riau tanggal 23 s.d 24 Juni 2013 diikuti oleh peserta yang memiliki latar belakang dan keterampilan dasar yang beragam. Agar seluruh potensi yang ada pada peserta diklat dan workshop dapat diberdayakan secara optimal, narasumber perlu memilih Metode Project Based Learning (PjBL) dengan sistem pembelajaran andragogi.
B. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu, Project Based Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi minat dan usaha peserta didik. Metode pembelajaran ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
- Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial,
- Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
- Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,
- Pengajar melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek
- Dilakukan penilaian untuk mengukur ketercapaian standar,
- Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan,
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan Project Based Learning dikembangkan berdasarkan faham filsafat konstruktivisme dalam pembelajaran. Konstruktivisme mengembangkan atmosfer pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menyusun sendiri pengetahuannya (Bell, 1995: 28). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
C. Teori Pembelajaran Andragogi
Pembelajaran andragogi adalah teori pembelajaran untuk orang dewasa, yang mana menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan bagaimana prilaku-prilaku cara belajar orang dewasa. Ada beberapa prinsip dalam teori andragogi, antara lain :
- Konsep Diri: asumsinya bahwa kesungguhan dan kematangan diri seseorang bergerak dari ketergantungan total (realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan diri sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri.
- Peranan Pengalaman: asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju ke arah kematangan.
- Kesiapan Belajar: asumsinya bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik maupun secara jasmani, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas dan peranan sosialnya.
- Orientasi Belajar: asumsinya yaitu bahwa pada anak orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembelajaran (Subject Matter Centered Orientation).
D. Pemetaan Kondisi Peserta (Mapping Class)
Langkah yang cukup perlu diperhatikan juga adalah mengenali kondisi peserta pelatihan, agar pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan lebih baik. Pada diklat ini peserta terdiri dari : 1. Komite sekolah Peserta yang berasal dari komite sekolah sebanyak 6 orang dengan usia sekitar 40 – 60 tahun dimana 90% berusia di atas 55 tahun. Kemampuan komputer yang dimiliki peserta sangat kurang, bahkan ada beberapa yang belum pernah menghidupkan komputer. 2. Guru Peserta dari guru hadir sebanyak 15 orang berusia relatif muda, berkisar antara 25 – 55 Tahun. Tapi presentase muda berkisar sampe 80 %. Kemampuan komputer mereka rata-rata, yaitu bisa mengoperasikan komputer dasar. Hanya untuk aplikasi Ms. Excel mereka masih banyak yang kurang menguasai. Dari kedua jenis peserta ini kemudian dilakukan pembagian kelompok kecil 3 s,d 4 orang yang dipasangkan antara mereka yang memiliki kemampuan komputer dasar (diantaranya dari unsur guru) dan mereka yang awam terhadap komputer (komite sekolah).
E. Skenario Kegiatan
Pembuatan skenario kegiatan sebagai gambaran global kegiatan diklat dan workshop. Pelaksanaan kegiatan ini secara umum dirancang dengan skenario sebagai berikut :
Gambar 1 Skenario Diklat dan Workshop
Pelaksanaan kegiatan secara lebih mendetail adalah sebagai berikut :
- Pengantar sistem keuangan komite sekolah
- Identifikasi masalah (bagaimana pembuatan format pelaporan)
- Pembagian kelompok ke dalam kelompok yang beranggotakan 3 s.d 4 orang
- Pembuatan format laporan dengan komputer
- Pembuatan Program Kerja
- Pembuatan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)
- Pembuatan Rencana Anggaran, Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
- Pembuatan RKT (Rencana Kerja Tahunan)
- Presentasi tugas kelompok
- Kesimpulan dan saran
F. Ringkasan Hasil
Hasil kegiatan secara umum dalam pembuatan laporan-laporan keuangan adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 1 :
Tabel 1. Tabel Permasalahan dalam Pembuatan Format Laporan Keuangan
NO |
KERTAS KERJA |
PERMASALAHAN |
SOLUSI |
1 |
Membuat Program Kerja | Pembuatan garis-garis, Pengaturan ukuran cell, pengaturan ukuran huruf. | Dijelaskan secara umum langkah-langkah umum membuat tabel dalam MS. Excel. |
2 |
Membuat RKS dan RKAS | Penggabungan cell, perataan cell, fungsi sederhana SUM, MIN, MAX, AVERAGE. | Diberikan penjelasan dengan contoh praktek cara pengaturan sel-sel dan Fungsi tabel sederhana. |
3 |
Membuat RAPBS | Pengaturan cell, fungsi CURRENCY, DATE, TIME, SUBSTR. | Dijelaskan kepada salah seorang yang mewakili kelompok untuk menunjukkan kepada yang lain. |
4 |
Membuat Buku Kas, Jurnal | Pembuatan rumus fungsi tabel : RANK, VLOOKUP, HLOOKUP. | Diberi penjelasan bersama, kemudian dibuat sebagai kuis bagi peserta yang berhasil membuat rumus dengan benar. |
Kegiatan workshop dilaksanakan dalam satu hari bertempat di SMA N 1 Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Riau. Selama proses pelaksanaan diklat, dari hasil penilaian secara visual respon positif peserta sebagai berikut :
- Peserta lebih antusias mengikuti materi-materi diklat dengan baik dan terlarut pada tema diklat
- Peserta dapat mengutarakan permasalahan-permasalahan yang pernah mereka temukan sehingga dapat dibahas bersama-sama
- Sharing pengetahuan antar peserta dapat berlangsung dengan baik
- Peserta merasakan dinamika dalam pembelajaran terjadi dengan alami, sehingga menghilangkan kebosanan dalam kegiatan diklat.
Sedangkan respon negatif yang muncul adalah:
- Materi berkembang menjadi terlalu luas,
- Materi memakan waktu yang relatif lebih lama, sehingga perlu pembatasan waktu.
G. Kesimpulan
Bidang keuangan merupakan bagian penting untuk mendukung kelancaran operasional sekolah. Penanganan data keuangan dengan cepat, akurat dan tepat sangat diperlukan untuk mendukung kebijakan sehingga lebih akurat dan tepat sasaran. Workshop komputerisasi bagi komite sekolah memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan secara komputerisasi. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mencapai tingkat menggembirakan dan memberikan kemudahan di berbagai bidang, termasuk dalam pengolahan data keuangan. Peserta pelatihan yang terdiri dari komite sekolah yang telah berusia lanjut perlu dilakukan pendekatan teknologi dan metode pembelajaran yang tepat sehingga kompetensi yang diharapkan dapat terpenuhi.
Metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan metode yang memanfaatkan pengalaman sebagai media pembalajaran. Dari hasil penelitian ini peserta diberikan tugas secara kelompok untuk menyelesaikan tugas pembuatan form-form laporan keuangan menggunakan program aplikasi Ms. Excel. Metode ini mampu menciptakan suasana diklat yang lebih hidup, meskipun keadaan pesertanya sangat beraneka ragam baik kemampuan maupun usianya, namun metode PjBL dengan pendekatan andragogi mampu mendorong peserta untuk menggali pengalaman dan mengkolaborasikan pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta, membentuk keterampilan dalam menyelesaikan masalah, sehingga materi workshop lebih berkembang dan kompetensi dapat tercapai. Dengan demikian metode PjBL dapat digunakan pada workshop komputerisasi keuangan bagi komite sekolah.
Daftar Literatur :
- Adnyawati, N.D.M.S, Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Tentang Hidangan Bali, http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/138/132.
- Anonym, Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning, https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GWTPuBWR3lkSiw2U/edit/.
- KTSP. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah). Jakarta: Dharma Bhakti.
- Nurohman, S., Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika, staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309687/project-based-learning.pdf.
- Supijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Warsito, 2009, Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C CMP Muhammadiyah 3 Depok, Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.